Gunung pohen ini termasuk gunung hutan lebat atau sering di sebut dengan hutan hujan tropis,
Pengalaman saya pertama kali menaiki gunung ini sangat menyedihkan karna kita harus pulang sebelum sampai
di puncak sebabnya adalah kita tidak dapat menemukan jalur lagi di ketinggian sekitar 1700mdpl dan kami
memutuskan untuk kembali lagi lain waktu dengan membawa alat untuk memotong ranting dan tumbuhan yang berduri
(bukan aku sih yang buat jalur tapi 2 mahluk hidup yang bergender laki2.)
Setelah sampai di puncak dengan tangan yang penuh goresan duri, rasa lelahpun terobati.
Dan ketika kami menurini gunung kamipun kaget dengan jalur yang bercabang dan ternyata kami menemukan
jalur yang lebih bagus dari pada jalur yang kami buat sungguh ironis bukan nyatanya telah ada yang membuat
jalur sebelumnya. dan kami pun memutuskan untuk mengikuti jalur tersebut dan melupakan jalur yang telah kami
buat dengan susah payah, hadeh..'' Kesimpulannya adalah ketika kita ingin naik begitu banyak halangan siap menghadang
dan apapun itu kita harus tetap melangkah maju jangan putus asa sampai kamu benar2 berada di puncak walaupun
jalan yang kamu tempuh sedikit berbeda dari harapanmu''
update 2020: now its easy - there is a nice way to the top. my old handmade way was partly used. by the parking aerea you have to pay 10000Rp. And on top
there is a sending station powered with solar panels. maybe from the army, because there is a practice aerea from them.